Berikut ini adalah beberapa kasus DDoS yang pernah terjadi :
Pada tanggal 06 Juni 2014, Facebook mendadak tidak dapat diakses dan laman yang dituju menampilkan tulisan bahwa Facebook mengalami masalah dan sedang diperbaiki. Ternyata ada klaim dari kelompok peretas atas down-nya Facebook saat ituKejadian yang mengakibatkan Facebook bermasalah pada tanggal 06 Juni 2014 (waktu Amerika Serikat atau tanggal 07 Juni 2014 waktu Indonesia) tersebut memang tergolong langka, karena jejaring sosial terkenal tersebut berulang kali tidak dapat diakses sekitar beberapa menit.
Sampai akhirnya Facebook kembali normal, tidak ada penjelasan apapun dari pihak mereka terkait kenapa masalah tersebut. Namun, baru-baru ini di Pastebin , ada satu klaim yang dituliskan oleh kelompok peretas asal Tunisia yang mengatakan bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas permasalahan tersebut.
Dalam penjelasannya, kelompok peretas bernama XhackerTN ini telah melancarkan serangan peretasan menggunakan DDoS dalam jumlah yang sangat besar atau 840Gbps untuk dapat melumpuhkan jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu.Bahkan, apabila apa yang kelompok peretas ini klaim benar, maka dapat dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan peretasan menggunakan DDoS terbesar dalam sejarah.
Saat inim serangan terbesar DDoS diketahui terjadi pada sebuah perusahaan hosting provider OVH di Prancis. Serangan yang diterima oleh perusahaan tersebut mencapai 1 Tbps
Dilansir The Hakcer News, Kamis (29/9/2016), kejadian tersebut diunggah oleh pendiri sekaligus bos perusahaan bernama Octave Klaba melalui akun Twitter miliknya.
"Kemarin kami mendapatkan sebuah serangan DDoS yang sangat besar. Meski terdapat daftar serangan DDoS terbesar 100 Gbps, tetapi kami memiliki serangan hampir 1 Tbps!" tulis Klaba.
Sebuah tangkapan layar yang diunggah Klaba menunjukkan bahwa serangan mulitple DDoS mencapai lebih 100 Gbps. Bahkan terdapat satu serangan tunggal yang bisa mencapai 799 Gbps. Hal ini membuat apa yang dialaminya menjadi serangan terbesar saat ini.
Serangan DDoS yang kerap terjadi kemungkinan berasal dari mudahnya untuk mendapatkan kontrol dan lemahnya sistem konfigurasi serta rentannya perangkat IoT (internet of things)
sumber : http://techno.okezone.com/read/2016/09/29/207/1501660/serangan-ddos-terbesar-capai-1-tbps.